Beranda » Agama » Tulisan Arab Shadaqallahul ‘Adzim Dan Artinya, Dzikir Setelah Baca Quran

Tulisan Arab Shadaqallahul ‘Adzim Dan Artinya, Dzikir Setelah Baca Quran

jumanto.com – Shadaqallahul ‘adzim arab dan artinya. Salah satu dzikir yang biasa dibaca setelah seseorang selesai membaca Al Quran adalah membaca shodaqollohul ‘adzim, yang merupakan dzikir yang diajarkan oleh guru-guru ngaji kita dahulu.

Sebelum membaca Al Quran, kita dianjurkan membaca audzubillahiminasyaitonirrojim dilanjutkan bismillahirrahmanirrahim, dan setelahnya biasanya diakhiri dengan lafadz shadaqallah di atas.

Sebenarnya, lafadz atau bacaan shodaqollohul ‘adzim itu bukan sesuatu yang baru, melainkan dzikir yang ratusan bahkan mungkin lebih dari 1000 tahun yang lalu, telah diamalkan oleh para ulama, yang merupakan pewaris para nabi.

Jika kita membaca kitab-kitab tafsir, misalkan kitab tafsir ibnu katsir, tafsir Qurthubi, dan sebagainya, maka di sana juga kita dapati bahwa mufassir tersebut juga mengucapkan shadaqallahul ‘adzim.

Baca juga: Tulisan Kullu Nafsin Dzaiqotul Maut Arab dan Artinya.

Tulisan Arab Shodaqallahul ‘Adzim dan Artinya

gambar Tulisan Shadaqallahul 'Adzim Arab dan Artinya Serta Penjelasan Hukum
gambar Tulisan Shadaqallahul ‘Adzim Arab

Bacaan shadaqallah al adzim lengkap jika dituliskan dalam bahasa arab sebagai berikut:

صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ

Sedangkan dalam bahasa arab gundulnya atau bahasa arab tidak berharakat, tulisannya sebagai berikut:

صدق الله العظيم

Kalian bisa copy paste tulisan di atas jika kalian perlu untuk membuat tulisan, makalah, atau tugas dari sekolah dan kampus.

Melihat tulisan arab shodaqallahul ‘adzim di atas, kita bisa tahu bahwa ada 3 kata/kalimah yang menyusun dzikir setelah membaca al Quran tersebut.

Berikut ini terjemah atau arti صدق الله العظيم  kata per kata:

  • صدق artinya telah benar.
  • الله artinya Allah.
  •  العظيم artinya Yang Maha Agung

Jadi, arti dari bacaan setelah membaca Al Quran di atas kurang lebih “Telah Benar Allah Yang Maha Agung”.

Maksudnya tentu, bahwa isi Al Quran yang merupakan Firman Allah itu sesungguhnya telah benar, dan akan selalu benar, kapan pun dan di manapun.

Tidak boleh ada keraguan di dalam hati kita bahwa isi Al Quran itu salah.

Yang bisa saja salah adalah, cara kita menafsirkan Al Quran, itu bisa jadi salah, dikarenakan kemampuan kita, tidak bisa bahasa arab dan komponen mempelajari Al Quran lainnya, apalagi kalau cuma baca terjemahan.

Ada juga yang mengartikan Maha Benar Allah dengan Segala FirmanNya

Menurut saya, terjemahan ini hanya menerjemahkan lafadz َصَدَقَ اللهُ, yang bisa saja diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai Maha Benar Allah (dengan segala FirmanNya).

Sementara jika menggunakan terjemahan di atas, maka lafadz الْعَظِيْمُ tidak ikut terbawa, di mana arti dari al ‘adzim adalah: Yang Maha Agung.

Jadi, kalau mau lengkap, bisa diterjemahkan dengan “Maha Benar Allah Yang Maha Agung dengan segala FirmanNya.

Itu terjemahan shodaqollohul ‘adzim dalam bahasa Indonesia yang lengkap.

Terjemahan shodaqollohul ‘adzim dalam Bahasa Inggris

Jika ingin diartikan ke dalam English, terjemahannya kurang lebih sebagai berikut:

Truth of Great God.

Tinjauan dari Sisi Nahwu dan Sharaf (Bahasa Arab)

Mari bersama-sama belajar tata bahasa Arab, menggunakan ilmu nahwu dan sharaf.

صدق الله العظيم merupakan susunan jumlah fi’liyah, karena kalimat tersebut terdiri atas susunan fi’il + isim.

Karena susunannya fi’il + isim, maka kita sebut susunan jumlah fi’liyah, bukan jumlah ismiyah.

Rinciannya sebagai berikut:

  • صدق adalah fi’il madhi yang merupakan fi’il mabni
  • الله adalah isim mufrad dan juga isim ma’rifah
  • العظيمadalah kalimah isim, yang merupakan na’at dari man’utnya kalimah Allah

صدق merupakan fiil madhi

Alasannya karena tidak ada huruf mudhara’ah padanya dan juga tidak memenuhi kaidah fiil amr.

Lafadz shodaqo merupakan fiil ma’lum, karena tidak mengikuti kaidah dhumma awwaluhu wakusiro ma qoblal akhir.

Tashrifan dari shodaqo:

صَدَقَ – يَصْدُقُ – صِدْقًا -فهو صَا دِقٌ – وذاك مَصْدُوْقٌ yang merupakan fi’il muta’addi.

الله berkedudukan sebagai Fa’il

Hal ini karena lafadz Allah merupakan isim yang jatuh setelah fi’il ma’lum mabni, sehingga disebut fa’il bukan naibul fa’il.

Karena fa’il maka harus dibaca rofa’ dan tanda rofa’nya menggunakan dhommah, sehingga dibaca اللهُ (Allahu), bukan Allaha atau Allahi.

العظيم merupakan isim shifat, dan di sini berkedudukan sebagai na’at dari lafadz Allah.

Na’at sendiri harus mengkuti man’utnya dari sisi mufrad tatsniyah jamaknya, mudzakkar muannatsnya, ma’rifat nakirahnya, dan juga dari sisi i’rabnya.

Karena man’utnya (الله) status i’rabnya rafa’, maka lafadz al ‘adzim juga harus dibaca rafa’ dan tandanya dengan menggunakan dhommah, sehingga dibacanya الْعَظِيْمُ, bukan الْعَظِيْمَ atau  الْعَظِيْمِ.

Itulah pembahasan singkat ditinjau dari nahwu sharafnya

Hukum Membaca Shodaqollahul ‘Adzim Setelah Membaca Al Quran

Apakah membaca shodaqallahul azeem setelah membaca Al Quran hukumnya Bid’ah?

Itu adalah pendapat ulama salafi, alasannya karena Rasul tidak memerintahkannya secara khusus.

Jika kalian mengikuti pendapat tersebut silakan.

Namun, banyak sekali ulama lain, berpendapat sebaliknya.

Justru membaca shadaqallah dianjurkan menurut banyak ulama

  1. Fatwa dari Darul Ifta Mesir: Dzikir shadaqallah al adzim bukan termasuk bid’ah yang jelek yang harus ditinggalkan, namun boleh diamalkan, bahkan dianjurkan. Alasannya karena Allah sendiri berfirman di dalam Al Quran agar orang beriman berdzikir kepada Allah sebanyak-banyaknya, dan shadaqallah termasuk ucapan dzikir.
  2. Menurut Syaikh Muhamad Makki dalam kitab Nihayatul Qaulil Mufid fi Ilmit Tajwid: Disunnahkan bagi Qari setelah membaca Al Quran dengan membenarkan Tuhannya, dengan lafadz Shadaqallahul ‘adziim wa balagha rasuuluhul kariim wa nahnu ‘alaa dzaalika minasy syaahidin.
  3. Menurut Imam Al-Qurthubi di dalam kitab Al-Jami’ li Ahkamil Quran: Termasuk dari menghormati Al-Quran ialah, jika seseorang selesai membacanya, agar dia membenarkan Tuhannya dan bersaksi bahwa Al Quran telah disampaikan kepada Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam, serta bersaksi bahwa Al-Quran itu adalah benar dengan mengucapkan; “Shadaqta rabbana wa balaghat rusuluka wa nahnu ‘alaa dzaalika minasy syaahidin. Allohummaj’alnaa min syuhadaa-il haqqi alqaa-imiina bil qisthi (صدقت ربنا وبلغت رسلك ونحن على ذلك من الشاهدين اللهم اجعلنا من شهداء الحق القائمين بالقسط). Kemudian ia berdoa dengan doa-doa lainnya.

Doa setelah selesai membaca Al Quran misalkan doa allahummarhamna bil quran, atau doa lainnya.

Dan masih banyak lagi pandangan ulama tafsir soal hukum membaca shodaqallahul ‘adzim, sebagaimana mereka pun terbiasa menuliskannya di kitab tafsir mereka.

Demikian tadi uraian tulisan shadaqallahul adzim arab dan artinya beserta penjelasan hukum serta tinjauan dari sisi nahwu dan sharaf. Baca juga: La Tahzan Innallaha Ma’ana Arab dan Artinya.