Beranda » Agama » Rukun Shalat Jenazah dan Bacaannya Secara Berurutan

Rukun Shalat Jenazah dan Bacaannya Secara Berurutan

jumanto.com – Rukun Shalat Jenazah dan Bacaannya Secara Berurutan. Selain ilmu mengenai tata cara memandikan jenazah dan mengkafani jenazah, sebagai umat Islam kita pun wajib belajar mengenai tata cara pelaksanaan sholat jenazah.

Shalat jenazah sendiri merupakan sholat yang unik, yang tidak ada ruku’ dan sujud di dalamnya.

Tidak ada shalat lain yang mirip atau sama dengan sholat jenazah, sehingga sholat ini memang tergolong unik.

Shalat jenazah hukumnya fardhu kifayah, jika ada salah satu saja yang sudah melaksanakan sholat jenazah, maka gugur kewajiban orang yang lain dan orang sesudahnya disunnahkan untuk melaksanakan sholat jenazah tersebut.

Baca: Hukum Shalat Jenazah.

Mengingat sholat ini hukumnya wajib, maka kita pun perlu tahu ilmu tata cara pelaksanaannya, karena ibadah tanpa ilmu akan ditolak sebagaimana syair:

wakullu man bighoiri ‘ilmin ya’malu a’maluhu mardudatun laa tuqbalu

Barang siapa yang beramal tanpa ilmu maka amalnya ditolak tidak diterima.

Mau masak saja butuh ilmu, kalau gak ada ilmu maka rasanya gak jelas dan yang mencicipi masakan tadi saya yakin gak akan doyan, apalagi mau sholat, gimana mau diterima kalau sholatnya tanpa ilmu, pastinya jadi amburadul.

Rukun Shalat Jenazah Secara Berurutan

Dalam pembahasan masalah fiqih, yang biasanya dibahas dalam suatu pembahasan ibadah itu paling tidak ada pembahasan masalah:

  • syarat.
  • rukun/fardhu.
  • sunnah.
  • yang membatalkan.

Terkait dengan ilmu mengenai sholat jenazah sendiri, yang ingin kita bahas pada tulisan kali ini adalah mengenai rukun sholat jenazah.

Rukun shalat jenazah sendiri ada berbagai ikhtilaf atau perbedaan pendapat di kalangan ulama madzhab, ada yang mengatakan dua, ada yang mengatakan 5, ada yang mengatakan 7, dan bahkan ada yang membaginya ke dalam 11 rukun shalat jenazah.

Nah, pada tulisan kali ini, saya akan menyebutkan rukun sholat di dalam Madzhab Imam Syafi’i yang disebutkan di dalam kitab Safinatun Naja.

Di dalam kitab fiqih tersebut, ada 7 rukun sholat jenazah yang harus kita tahu, yaitu:

rukun sholat jenazah
cara sholat jenazah
Rukun Sholat Jenazah di Kitab Safinatun Naja

Menurut kitab safinatun naja, rukun sholat mayit ada 7 sebagaimana diuraikan dalam kalimat:

فَصْلٌ أَرْكَانُ صَلَاةِ الْجَنَازَةِ سَبْعَةٌ: الْأَوَّلُ: النِّيَّةُ، الثَّانِي: أَرْبَعُ تَكْبِيْرَاتٍ، الثَّالِثُ: الْقِيَامُ عَلَى الْقَادِرِ، الرَّابِعُ: قِرَاءَةُ الْفَاتِحَةِ، الْخَامِسُ: الصَّلَاةُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ الثَّانِيَةِ، السَّادِسُ: الدُّعَاءُ لِلْمَيِّتِ بَعْدَ الثَّالِثَةِ، السَّابِعُ: السَّلَامُ

Urutan rukun shalat jenazah atau sholat mayit sesuai kitab safinatun naja yaitu:

  1. Niat.
  2. 4 takbir (takbir sebanyak 4 kali)
  3. berdiri bagi yang mampu.
  4. membaca surah fatihah.
  5. sholawat atas nabi shollalahu ‘alaihi wasallam setelah takbir yang kedua.
  6. doa untuk mayit setelah takbir ketiga.
  7. salam

Bacaan Shalat Jenazah Lengkap

Sebelum melaksankan sholat jenazah, seorang imam perlu mengatur sholat jenazah agar rapi.

Jumlah shaf dibuat ganjil.

Makin banyak jamaah sholat jenazah maka makin baik. Bahkan, termasuk salah satu diperbolehkannya menunda mengkubur jenazah adalah jika menunggu jamaah sholat jenazah agar lebih banyak yang mensholati mayit.

Penting bagi yang ingin melaksanakan shalat janazah untuk mengetahui rukun shalat jenazah dan bacaannya agar sholat mayyit yang dilaksanakannya sah.

Rukun sholat jenazah yang pertama adalah Niat

Niat ini diucapkan di dalam hati, bersamaan dengan mengucapkan takbiratul ihram yang pertama saat memulai sholat jenazah.

Selengkapnya silakan baca: Niat Sholat Mayit yang Harus Kita Tahu.

Bersamaan dengan takbiratul ihram atau mengucapkan lafadz Allahu Akbar, mengangkat tangan, di dalam hati orang yang melakukan sholat jenazah harus ada niat untuk melakukan sholat jenazah.

Tanpa niat, maka ibadah sholat jenazah dianggap tidak sah.

Lalu, setelah takbir yang pertama (takbiratul ihram) dalam sholat jenazah, kita membaca surah al fatihah

Tidak perlu membaca doa iftitah dalam sholat jenazah.

Membaca fatihah disunnahkan mulai dari ta’awudz lalu diakhiri dengan amin.

Setelah membaca fatihah tidak perlu membaca surah lain seperti saat sholat lima waktu.

Cukup membaca surat al fatihah saja setelah takbir yang pertama.

Tata cara sholat jenazah selanjutnya, membaca sholawat nabi setelah takbir yang kedua

Doa sholawat yang dibaca pada sholat jenazah adalah sholawat ibrohimiyah.

Membaca sholawat yang paling minimal dalam sholat jenazah adalah dengan bacaan:

اَللّهُمَّ صَلِّي عَلَى مُحَمَّدٍ

Dan sunnahnya, bacaan sholawat yang dibaca pada sholat jenazah adalah membaca sholawat ibrohimiyah seperti saat tasyahud akhir:

أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اَلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اَلِ إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالمَيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد.

Ada juga yang menambahkan bacaan sholat jenazah di atas dengan lafadz sayyidina di depan kata Muhammad dan di depan kata Ibrohim.

Setelah takbir yang ketiga, orang yang melaksanakan sholat jenazah membaca doa untuk si mayit

Minimal bacaan doa pada shalat jenazah setelah takbir ketiga untuk jenazah laki-laki adalah:

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ

yang artinya kurang lebih “Ya Allah ampunilah dia dan kasih sayangilah (rahmati) dia.”

Adapun doa sholat jenazah yang sempurna yang diajarkan oleh Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana ditulis oleh Al Habis Segaf Baharun adalah sebagai berikut:

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَصَغِيْرِنَا وَكَبِيْرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا، اَللّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَنَا مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الإِسْلاَمِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَنَا مِنَّا فَتَوَفَّنَا عَلَى الإِيْمَانِ،
 
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِل بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ.

Arti dari doa bacaan sholat jenazah di atas kurang lebih:

Ya Allah ampunilah dosa-dosa kami yang hidup di antara kami atau sudah mati, yang dewasa maupun yang masih kecil, yang laki-laki maupun perempuan, yang hadir di antara kita maupun yang tidak hadir.
Ya Allah, siapa pun yang Engkau hidupkan di antara kami maka hidupkanlah ia dalam keadaan Islam, dan siapa pun yang Engkau matikan di antara kami maka matikankan dia dalam keadaan beriman.
Ya Allah, ampunilah dia, sayangi, afiatkan dan maafkan kesalahannya. Muliakan tempat turunnya, luaskan tempat masuknya. Mandikan dia dengan air, es dan embun. Sucikan dia dari kesalahan-kesalahannya, sebagaimana baju putih yang disucikan dari kotoran.
Dan gantilah rumahnya dengan sebaik-baiknya rumah, dan keluarganya dengan sebaik-baiknya keluarga, dan istrinya dengan sebaik-baik istri dan masukkan dia ke dalam surga, serta lindungilah dia dari siksa kubur dan fitnahnya dan lindungi dia dari siksa api neraka.

Selain doa di atas, masih ada beberapa versi doa mayit setelah takbir ketiga pada shalat jenazah yang bisa dihafalkan dan dibaca, jadi tidak hanya doa di atas saja.

Jika mayitnya perempuan, maka lafadz hu di atas diganti dengan lafadz haa, jadi kata Allahummaghfir lahu diganti Allahummaghfir lahaa, dan seterusnya.

Setelah takbir keempat, disunnahkan membaca doa sebagai berikut (untuk laki-laki):

اَللّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

yang artinya kurang lebih:
Ya Allah jangan Engkau haramkan kami dari pahala mayit ini dan jangan pula Engkau beri kami ujian setelah kematiannya, dan ampuni segala dosa kami serta dosanya.

Jika mayitnya perempuan, lafadz hu diganti dengan haa.

Tata cara sholat jenazah yang terakhir adalah membaca salam

Setelah membaca doa di atas, selanjutnya adalah membaca salam:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Salam yang wajib adalah salam yang pertama, sedangkan salam yang kedua hukumnya sunnah.

Nah, kurang lebih itulah rukun shalat jenazah dan bacaannya serta tata cara mengerjakannya secara singkat. Baca juga: Doa Untuk Jenazah Perempuan.