Beranda » Agama » Bahasa Arab » Nahwu » Naibul Fail: Contoh, Pengertian, Syarat, Pembagian, Penjelasan Lengkap

Naibul Fail: Contoh, Pengertian, Syarat, Pembagian, Penjelasan Lengkap

Pengertian Naibul Fail, Contoh, Syarat, Pembagian, Penjelasan Lengkap

jumanto.com – Naibul Fail. Di materi kali ini, kita akan belajar apa itu naibul fa’il, contoh kalimat, syarat, nama lain, macam macam pembagian, dan penjelasan lengkap lainnya. Tulisan ini melanjutkan pembahasan belajar kitab Jurumiyah sebelumnya mengenai bab fa’il.

Fai’il dan naibul fa’il merupakan salah dua dari isim yang dibaca rofa‘ atau marfu’atul asma.

Jika belum membaca materi pembelajaran kitab Jurumiyah sebelumnya, silakan baca di sini (klik linknya):

Apa Itu Naibul Fa’il?

Pengertian naibul fail, secara bahasa adalah “pengganti fa’il”.

Adapun dalam ilmu nahwu Bahasa Arab:

Naibul fa’il adalah isim yang dibaca rofa’ yang jatuh setelah fi’il mabni majhul atau isim yang diserupakan dengan fi’il mabni majhul.

Jadi, naibul fa’il itu jatuh setelah:

  1. fiil mabni majhul, atau
  2. isim yang diserupakan dengan fiil mabni majhul, bisa berupa:
    • isim maf’ul.
    • isim mansub (isim yang dinsibahkan).

Contohnya:

اُكْرِمَ مُحَمَّدٌ الْمَحْمُوْدُ فِعْلُهُ

  • مُحَمَّدٌ adalah naibul fa’il dari fiil mabni majhul ukrima.
  • Sementara فِعْلُهُ adalah naibul fa’il dari isim maf’ul al mahmuudu.

Baca juga:

Nama Lain Naibul Fail

Istilah lain yang digunakan dalam kitab Jurumiyah, untuk menggantikan istilah naibul fa’il, adalah: “maf’ul yang tidak disebutkan fa’ilnya”.

بَابُ اَلْمَفْعُولِ اَلَّذِي لَمْ يُسَمَّ فَاعِلُهُ

Bab maful yang tidak disebutkan fa’ilnya.

وَهُوَ اَلِاسْمُ اَلْمَرْفُوعُ اَلَّذِي لَمْ يُذْكَرْ مَعَهُ فَاعِلُهُ.

Yaitu isim yang dibaca rofa yang tidak disebutkan bersamanya, failnya.

فَإِنْ كَانَ اَلْفِعْلُ مَاضِيًا ضُمَّ أَوَّلُهُ وَكُسِرَ مَا قَبْلَ آخِرِهِ, وَإِنْ كَانَ مُضَارِعًا ضُمَّ أَوَّلُهُ وَفُتِحَ مَا قَبْلَ آخِرِهِ

Jika fiilnya fiil madhi, maka didhommah huruf awalnya dan dikasrah huruf sebelum akhirnya, sedangkan jika fiil mudhari, maka didhommah huruf awalnya, dan difathah huruf sebelum akhirnya.

Contohnya:

  • fiil madhi, dari كَتَبَ , menjadi كُتِبَ (huruf awal dhommah, huruf sebelum akhir, yaitu ta, dikasrah).
  • fiil mudhari, dari يَكْتُبُ menjadi يُكْتَبُ, (huruf awal dhommah, huruf sebelum akhir yaitu ta, difathah).

Baca juga:

Syarat Naibul Fail

Bisa disebut sebagai naibul fail, jika isim yang dibaca rofa’ ini jatuh setelah:

  • fiil mabni majhul, atau
  • isim yang diserupakan dengan fiil mabni majhul.

Jika tidak jatuh setelah itu, tidak bisa disebut dengan naibul fail.

Baca juga:

Perbedaan Fa’il Dan Naibul Fa’il

Untuk membedakan keduanya, kita harus paham konsep dasarnya.

  • Fa’il: jatuh setelah fiil mabni ma’lum atau isim yang diserupakan dengan fiil mabni ma’lum.
  • Naibul fa’il: jatuh setelah fiil mabni majhul atau isim yang diserupakan dengan fiil mabni majhul.

Di sinilah, pengetahuan tentang fiil ma’lum dan majhul menjadi hal yang harus dikuasai dengan jelas.

Pembagian Naibul Fail

Lanjutkan pembahasan di Kitab Jurumiyah, berikut ini teksnya:

وَهُوَ عَلَى قِسْمَيْنِ ظَاهِرٍ, وَمُضْمَرٍ, “.

Naibul fail terbagi menjadi dua, yaitu dzahir dan dhomir.

Naibul fa’il isim dzahir

فَالظَّاهِرُ نَحْوَ قَوْلِكَ “ضُرِبَ زَيْدٌ” وَ”يُضْرَبُ زَيْدٌ” وَ”أُكْرِمَ عَمْرٌو” وَ”يُكْرَمُ عَمْرٌو

Naibul fa’il isim dzahir seperti perkataanmu:

  • ضُرِبَ زَيْدٌ: Zaid telah dipukul.
  • يُضْرَبُ زَيْدٌ: Zaid sedang/akan dipukul.
  • أُكْرِمَ عَمْرٌو, Amr telah dimuliakan.
  • يُكْرَمُ عَمْرٌو.

Zaid dan Amr adalah naibul fa’il isim dzahir.

Naibul fa’il isim dhomir

وَالْمُضْمَرُ اِثْنَا عَشَرَ, نَحْوَ قَوْلِكَ “ضُرِبْتُ وَضُرِبْنَا, وَضُرِبْتَ, وَضُرِبْتِ, وَضُرِبْتُمَا, وَضُرِبْتُمْ, وَضُرِبْتُنَّ, وَضُرِبَ, وَضُرِبَتْ, وَضُرِبَا, وَضُرِبُوا, وضُربن

Naibul fa’il isim dhomir ada 12 macam, seperti perkataanmu:

  1. ضُرِبْتُ, aku telah dipukul.
  2. ضُرِبْنَا, kami telah dipukul.
  3. ضُرِبْتَ, kamu (laki-laki) telah dipukul.
  4. ضُرِبْتِ, kamu (perempuan) telah dipukul.
  5. ضُرِبْتُمَا, kamu berdua telah dipukul.
  6. ضُرِبْتُمْ, kalian (lk2) telah dipukul.
  7. ضُرِبْتُنَّ, kalian (pr) telah dipukul.
  8. ضُرِبَ, dia (lk2) telah dipukul.
  9. ضُرِبَتْ, dia (pr) telah dipukul.
  10. ضُرِبَا, mereka berdua (lk2) telah dipukul.
  11. ضُرِبُوا, mereka (lk2) telah dipukul.
  12. ضُربن, mereka (pr) telah dipukul.

Penjelasan Kenapa Disebut Naibul Fail

Disebut نَائِبُ الفَاعِل karena dia menjadi pengganti dari fa’il.

نَائِبُ berarti pengganti.

Contohnya, asal kalimat lengkapnya adalah:

قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْأٰنَ

Muhammad telah membaca Al Quran.

  • Muhammad adalah Subjek, atau disebut dengan fa’il.
  • Qoroa adalah predikat, disebut dengan fiil.
  • Dan Al Quran adalah objek, disebut dengan maf’ul bih.

Uniknya Bahasa Arab, jika fiil diubah dari mabni ma’lum menjadi mabni majhul, maka fa’ilnya harus dibuang.

قَرَأَ ⇒ قُرِأَ, maka subjek / fa’il (مُحَمَّدٌ ) harus dibuang.

Padahal kalimat tidak akan lengkap tanpa subjek.

Maka, diperlukan pengganti subjek yang dibuang tadi agar kalimat menjadi sempurna.

Pengganti subjek ini yang disebut dengan naibul fa’il, pengganti fa’il.

Dibacalah:

قُرِأَ الْقُرْاٰنُ

الْقُرْاٰنُ dibaca rofa’, tanda rofanya dengan dhommah, karena menjadi naibul fa’il.

Naibul Fail Ada Berapa Macam?

Naibul fa’il, atau pengganti fa’il, itu ada 4 macam:

1. Maf’ul bih

Pengganti fa’il yang pertama, bisa berupa maf’ul bih.

Contohnya seperti kalimat di atas.

قُرِأَ الْقُرْاٰنُ

Lafadz Al Quran adalah maf’ul bih dari kalimat asli

قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْأٰنَ

Setelah fa’il dibuang, karena perubaha fiil dari ma’lum menjadi majhul, maka maf’ul bih menggantikan posisi fa’il.

2. Naibul fail berupa jar majrur

Pengganti fail yang kedua, bisa berupa susunan jar majrur.

Contohnya:

Dalam bentuk ma’lum:

نَظَرَ زَيْدٌ فِى الِاَمْرِ

Jika dimajhulkan, akan menjadi:

نُظِرَ فِى الِاَمْرِ

فِى الِاَمْرِ yang merupakan susunan jar majrur adalah naibul fail, tapi tidak ada tanda rofa’ padanya, i’rob rofa’nya bersifat mahalliy.

Contoh lainnya:

مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

عَلَيْهِ adalah naibul fa’il, yang jatuh setelah isim maf’ul مُتَّفَقٌ .

3. Naibul fail berupa dhorof

Contohnya, dalam keadaan ma’lum:

مَشَى مُحَمَّدٌ يَوْمًا كَامِلًا

Bila dijadikan majhul:

مُشِيَ يَوْمٌ كَامِلٌ

يَوْمٌ adalah naibul fail berupa dhorof.

4. Naibul fail berupa masdar

Contohnya, dalam bentuk ma’lum:

اِحْتَفَلَ الطُّلَّابُ اِحْتِفَالًا عَظِيْمًا

اِحْتِفَالًا adalah bentuk mashdar dari ikhtafala, yahtafilu, ikhtifaalan.

Jika diubah jadi bentuk majhul.

اُحْتُفِلَ اِحْتِفَالٌ عَظِيْمٌ.

اِحْتِفَالٌ merupakan naibul fa’il berupa mashdar.

Itulah macam-macam naibul fa’il dalam ilmu nahwu Bahasa Arab.

Contoh Naibul Fail Dalam Al Quran

Berikut ini beberapa contoh kalimat fiil dan naibul fa’il dalam Al Quran beserta surat dan ayatnya:

  1. Surat Al Baqarah ayat 24: اُعِدَّتْ لِلْكٰفِرِيْنَ, contoh naibul fail isim dhomir.
  2. Surat Al Baqarah ayat 25: كُلَّمَا رُزِقُوْا مِنْهَا مِنْ ثَمَرَةٍ رِّزْقًا, isim dhomir juga.
  3. Surat Al Baqarah ayat 28: ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ, isim dhomir.
  4. Surat An Nisa ayat 28: وَخُلِقَ الْاِنْسَانُ ضَعِيْفًا, terdapat isim dzahir الْاِنْسَانُ  yang menjadi naibul fail.
  5. Surat Ar Rum ayat 2: غُلِبَتِ الرُّوْمُۙ, ar ruum berkedudukan sebagai pengganti fail.
  6. Surat Ali Imran ayat 25: وَوُفِّيَتْ كُلُّ نَفْسٍ مَّا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ.
  7. Surat Ali Imran ayat 72: وَقَالَتْ طَّاۤىِٕفَةٌ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ اٰمِنُوْا بِالَّذِيْٓ اُنْزِلَ عَلَى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا, terdapat naibul fa’il dhomir mustatir di kalimat unzila.

Itulah beberapa contoh kalimat naibul fail di dalam Al Quran yang dapat saya temukan.

Kamu bisa menambahkannya di komentar jika berkenan.

Kesimpulan

Untuk memahami maksud dari naibul fa’il, maka kita harus paham perbedaan antara fiil majhul dan fiil ma’lum.

Karena di sini kunci utamanya.

Naibul fail adalah isim yang dibaca rofa’ sebagai pengganti dari fa’il yang dibuang, yang jatuh setelah fiil majhul atau isim yang diserupakan dengan fiil majhul.

Pengganti fail ini bisa berupa maful bih, jar majrur, dhorof, atau mashdar.

Mudah mudahan artikel tentang Naibul Fail ini bisa membantu tugas makalah kamu, atau membantu mempelajari ilmu nahwu, serta bisa menjawab pertanyaan tentang naibul fa’il dari guru-guru di sekolah. Baca juga: materi nahwu shorof lengkap.