Beranda » Agama » Bahasa Arab » Nahwu » Marfuatul Asma, Isim Yang Dibaca Rofa Dan Contohnya (Kitab Jurumiyah)

Marfuatul Asma, Isim Yang Dibaca Rofa Dan Contohnya (Kitab Jurumiyah)

pengertian dan contoh marfuatul asma isim yang dibaca rofa

jumanto.com – Marfuatul asma. Salah satu pertanyaan atau soal yang biasanya ada saat kita belajar nahwu adalah isim yang dibaca rofa ada berapa, lalu kita disuruh sebutkan dan jelaskan.

Materi marfu’atul asma ini dibahas juga di kitab jurumiyah setelah membahas amil nawashib dan amil jawazim.

Di materi ini, kita akan lebih detil lagi belajar, isim marfu’ beserta tanda-tandanya.

Penerapan i’rob pada kalimat isim akan dimulai dari sini.

Sebelum belajar materi ini, baca juga materi belajar kitab jurumiyah sebelumnya:

Pengertian Marfuatul Asma (مَرْفُوعَاتِ اَلْأَسْمَاءِ)

Marfu’aat (مَرْفُوعَاتِ) dalah jamak muannats salim dari marfuatun (مَرْفُوْعَةٌ).

مَرْفُوْعَةٌ merupakan bentuk isim maf’ul, yang artinya “yang dibaca rofa”

Sedangkan kata al asma (اَلْأَسْمَاءِ) adalah bentuk jamak taksir dari al ismu (الاسم) yang berarti kalimah isim.

  • Marfuaat: yang dibaca rofa’
  • al asma: isim-isim.

Dari sini dapat kita tarik kesimpulan, marfu’atul asma adalah isim-isim yang dibaca rofa’.

Materi Bab Marfuatul Asma Kitab Jurumiyah

بَابُ مَرْفُوعَاتِ اَلْأَسْمَاءِ

Bab Isim Isim yang Dibaca Rofa

Berikut ini teks matan kitab jurumiyah dan terjemahannya di bab macam macam marfuatul asma:

اَلْمَرْفُوعَاتُ سَبْعَةٌ وَهِيَ اَلْفَاعِلُ, وَالْمَفْعُولُ اَلَّذِي لَمْ يُسَمَّ فَاعِلُهُ, وَالْمُبْتَدَأُ, وَخَبَرُهُ, وَاسْمُ “كَانَ” وَأَخَوَاتِهَا, وَخَبَرُ “إِنَّ” وَأَخَوَاتِهَا, وَالتَّابِعُ لِلْمَرْفُوعِ, وَهُوَ أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ اَلنَّعْتُ, وَالْعَطْفُ, وَالتَّوْكِيدُ, وَالْبَدَلُ

Isim-isim yang dibaca rofa’ itu ada 7, yaitu:

  1. fa’il,
  2. maf’ul yang tidak disebutkan fa’ilnya (naibul fa’il),
  3. mubtada‘,
  4. khobarnya mubtada‘,
  5. isimnya kaana dan saudara-saudaranya,
  6. khobarnya inna dan saudara-saudaranya, dan
  7. tabi’ lil marfu’ (isim yang mengikuti marfu’), yaitu ada 4 perkara:
    • na’at,
    • athaf,
    • taukid, dan
    • badal.

Kalimat Isim Yang Dibaca Rofa

Isim yang dibaca rofa ada 7, sesuai dengan teks dari matan kitab jurumiyah di atas.

Penjelasan 7 isim marfu’ tersebut sebagai berikut:

1. Fa’il

Fa’il adalah isim yang dibaca rofa yang jatuh setelah kalimat fi’il ma’lum.

Fi’il ma’lum yaitu kata kerja aktif, contohnya: memukul, tidur, memberi, dan menolong.

Kebalikan dari fi’il ma’lum adalah fiil majhul, yaitu kata kerja pasif.

Contohnya: dipukul, diberi, ditolong.

Penjelasan lengkapnya, baca di sini: Fiil ma’lum dan majhul.

Dalam Bahasa Indonesia, Fail bisa diterjemahkan sebagai Subjek (pelaku).

Contohnya:

نَصَرَ مُحَمَّدٌ خَالِدًا

Muhammad menolong Kholid.

Muhammad adalah subjek (fa’il), sehingga dia dibaca rofa’, tanda rofa’nya dengan dhommah.

Fa’il dibagi menjadi dua:

  • Fa’il isim dzahir, yaitu subjek yang tidak berupa kata ganti, contohnya: قَامَ زَيْدٌ, Zaid telah berdiri, Zaid adalah fa’il isim dzohir.
  • Fa’il isim dhomir, yaitu subjek yang berupa kata ganti, contohnya: ضَرَبْتُ خَالِدًا, Aku memukul Khalid, Dhomir تُ di lafadz ضَرَبْتُ  adalah fa’il isim dhomir.

2. Naibul Fa’il

Naibul fail adalah isim yang dibaca rofa yang jatuh setelah fi’il majhul.

Fiil majhul telah saya jelaskan di atas.

Atau dalam kitab jurumiyah, diistilahkan dengan objek yang tidak disebutkan fa’ilnya.

Contohnya:

نُصِرَ خَالِدٌ

Khalid telah ditolong.

Siapa yang menolong (failnya)?

Tidak disebutkan di sini.

Inilah kekhasan dari Bahasa Arab, beda dengan Bahasa Indonesia.

Kalau Bahasa Indonesia, kalimatnya akan disebutkan lengkap:

Kholid telah ditolong oleh Muhammad, tapi kalau Bahasa Arab, siapa yang menolong itu tidak disebutkan dalam kalimat.

Cukup ditulis, Kholid telah ditolong, نُصِرَ خَالِدٌ.

Naibul fail juga dibedakan menjadi:

  • Naibul fail isim dzohir, contohnya seperti di atas نُصِرَ خَالِدٌ.
  • Naibul fail isim dhomir, contohnya: نُصِرْتُ, aku telah ditolong, تُ adalah naibul fail isim dhomir.

3. Mubtada

Mubtada adalah isim yang dibaca rofa’ yang sepi dari amil lafdzi.

Amil yang jatuh pada mubtada adalah amil maknawi.

Mubtada bisa didefinisikan juga sebagai isim ma’rifat marfu’ yang jatuh di awal kalimat.

Contohnya:

مُحَمَّدٌ تَاجِرٌ

Muhammad adalah seorang pedagang.

مُحَمَّدٌ adalah mubtada, merupakan isim alam, salah satu dari isim ma’rifat, jatuh di awal kalimat, dibaca rafa’, tandanya dengan dhommah.

Mubtada bisa berupa:

  • Mubtada isim dzohir, contohnya: الْمُسْلِمُ اَخُ الْمُسْلِمِ, seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, الْمُسْلِمُ  adalah mubtada, tanda rofa’nya dengan dhommah karena merupakan isim mufrod.
  • Mubtada isim dhomir, contohnya: هُوَ طَبِيْبٌ, dia adalah seorang dokter. هُوَ adalah isim dhomir yang berkedudukan sebagai mubtada.

Baca juga: contoh kalimat mubtada.

4. Khobarnya Mubtada

Khobar adalah isim yang dibaca rafa’ yang disandarkan pada mubtada’, fungsinya sebagai mutimmul faidah, penyempurna faidah.

Jika tidak ada khobar, maka faidah pengertian kalimat belum jelas.

Contohnya:

مُحَمَّدٌ تَاجِرٌ

تَاجِرٌ adalah khobar, tanda rofa’nya dengan dhommah, karena merupakan isim mufrod.

Baca lengkapnya: contoh mubtada khobar.

Khobar terbagi menjadi dua:

  • Khobar mufrod, yaitu khobar yang tidak berupa susunan jumlah (kalimat) atau yang diserupakan dengan jumlah, contohnya: مُحَمَّدٌ تَاجِرٌ di atas, تَاجِرٌ  adalah khobar mufrod, bukan berbentuk kalimat.
  • Khobar ghairu mufrad, yaitu khobar yang berupa susunan jumlah atau yang diserupakan dengan jumlah. Bisa berupa jumlah ismiyah, jumlah fi’liyah, jar majrur, atau dhorof. Contohnya: مُحَمَّدٌ قَامَ اَبُوْهُ, kalimat قَامَ اَبُوْهُ yang merupakan jumlah fi’liyah adalah khobar ghairu mufrad.

Baca juga: perbedaan antara mubtada dan khobar.

5. Isimnya kaana dan saudara-saudaranya

Kaana dan saudaranya yaitu: كَانَ, وَأَمْسَى, وَأَصْبَحَ, وَأَضْحَى, وَظَلَّ, وَبَاتَ, وَصَارَ, وَلَيْسَ, وَمَا زَالَ, وَمَا اِنْفَكَّ, وَمَا فَتِئَ, وَمَا بَرِحَ, وَمَا دَامَ.

كَانَ dan saudaranya itu merofa’kan isim dan menashobkan khobar.

Contohnya:

كَانَ اللهُ سَمِيْعًا بَصِيْرًا

اللهُ yang menjadi isimnya kaana, dibaca rofa’, dengan tanda berupa dhommah.

Sementara khobarnya, yaitu سَمِيْعًا  dibaca nashab.

6. Khobarnya inna dan saudara-saudaranya

Inna dan saudaranya yaitu: إِنَّ، وَأَنَّ، وَلَكِنَّ، وَكَأَنَّ، وَلَيْتَ، وَلَعَلَّ

Inna itu menashobkan isim dan merofa’kan khobar.

Kebalikan dari Kaana dan saudaranya.

Contohnya:

اِنَّ اللهَ سَمِيْعٌ بَصِيْرٌ

سَمِيْعٌ sebagai khobar dari inna, dibaca rafa’, tandanya dengan dhommah.

Sedangkan isimnya inna yaitu اللهَ dibaca nashob.

7. Tawabi’

Tabi’ lil marfu’ (isim yang mengikuti marfu’), ada 4 yaitu:

Na’at

Naat yaitu sifat dari man’utnya (yang disifati).

Contohnya:

رَجُلٌ كَرِيْمٌ يَجلِسُ عَلَى الكُرسّي

Lelaki yang mulia sedang duduk di atas kursi.

كَرِيْمٌ adalah na’at / sifat dari mubtada رَجُلٌ , dibaca rofa karena mengikuti رَجُلٌ  yang dibaca rofa.

Athaf

Huruf athof terdiri dari: اَلْوَاوُ, وَالْفَاءُ, وَثُمَّ, وَأَوْ, وَأَمْ, وَإِمَّا, وَبَلْ, وَلَا, وَلَكِنْ, dan حَتَّى pada beberapa tempat.

Contohnya:

قَامَ زَيْدٌ وَ مُحَمَّدٌ

Zaid dan Muhammad telah berdiri.

مُحَمَّدٌ dibaca rofa’ karena athaf kepada زَيْدٌ  dengan huruf athaf berupa wawu.

زَيْدٌ dibaca rofa’ karena menjadi fail, maka مُحَمَّدٌ  juga dibaca rofa karena athaf kepada زَيْدٌ .

Taukid

Taukid adalah penguat pernyataan, dengan menggunakan lafadz-lafadz: اَلنَّفْسُ, وَالْعَيْنُ, وَكُلُّ, وَأَجْمَعُ, وَتَوَابِعُ أَجْمَعَ, وَهِيَ أَكْتَعُ, وَأَبْتَعُ, وَأَبْصَعُ.

Contohnya:

الْمُسْلِمُوْنَ كُلُّهُمْ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ

Orang-orang Islam, semuanya, akan masuk ke surga.

كُلُّ adalah taukid dari الْمُسْلِمُوْنَ  yang dibaca rofa’ karena menjadi mubtada.

كُلُّ juga dibaca rofa karena taukid dari الْمُسْلِمُوْنَ   yang dibaca rofa.

Badal

Badal yaitu pengganti.

Contohnya:

جَاءَ النَّاجِحُ خَالِدٌ إِلى بَيْتِي

Orang yang sukses, Khalid, telah datang ke rumahku.

خَالِدٌ adalah badal dari النَّاجِحُ  yang dibaca rofa’ karena menjadi fail.

خَالِدٌ sebagai badal juga dibaca rofa.

Itulah penjelasan isim isim yang dibaca rafa.

Di materi selanjutnya, insya Allah kita akan belajar isim yang dibaca nashob dan seterusnya.

Contoh Isim Marfu’ Dalam Al Quran

Beberapa contoh isim yang dirafa’ kan dalam Ayat Al Quran di antaranya sebagai berikut:

  1. Surat Al Fatihah ayat 2: اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ, artinya segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. اَلْحَمْدُ  dibaca rofa’ karena menjadi mubtada.
  2. Contoh mubtada isim dhomir di surat Al Baqarah ayat 4: وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ, artinya dan mereka yakin akan adanya akhirat. هُمْ  dirofa’kan karena menjadi mubtada.
  3. Surat Al Baqarah ayat 7: وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ, dan penutup di atas penglihatan mereka, dan mereka akan mendapat azab yang berat. غِشَاوَةٌ  dibaca rofa’ karena menjadi mubtada muakhor.
  4. Surat Ali Imran ayat 2: اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُۗ.
  5. Surat An Nashr ayat 1: اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ.

Contoh Soal Marfuatul Asma

Beberapa contoh soal nahwu marfuatul asma di antaranya:

  1. isim yang dibaca rafa’ yang disandarkan pada mubtada’ disebut?
  2. isim yang dibaca rofa’ yang sepi dari amil lafdzi disebut?
  3. isim yang dibaca rofa yang jatuh sesudah kalimat fi’il disebut?
  4. sebutkan isim isim yang dibaca rofa dan contohnya!
  5. berikut ini yang tidak termasuk isim yang dibaca rofa’ adalah?
  6. yang dimaksud dengan marfu’atul-asma’ adalah?
  7. Sebutkan contoh marfuatul asma dalam Al Quran!
  8. Sebutkan contoh mubtada khobar isim dhomir!

Itulah materi pembahasan kitab jurumiyah bab marfuatul asma atau isim isim yang dibaca rofa. Baca juga: panduan belajar nahwu shorof.