Beranda » Agama » Bahasa Arab » Nahwu » Apa Itu Isim Maushul? Ini Pembagian, Huruf, Maksud, Contoh Di Al Qur’an

Apa Itu Isim Maushul? Ini Pembagian, Huruf, Maksud, Contoh Di Al Qur’an

Pengertian Isim Maushul, Pembagian, Huruf, Maksud, Contoh Di Al Qur'an

jumanto.com – Apa itu isim maushul? Isim maushul adalah salah satu jenis kalimah isim dalam Bahasa Arab yang dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kata penghubung / kata sambung. Pembahasan ini melanjutkan materi sebelumnya mengenai isim isyarah yang termasuk dalam salah satu jenis isim ma’rifat.

Dalam Bahasa Indonesia, isim mausul biasa diterjemahkan dengan kata yang.

Nah, untuk memperdalam materi ini, dan juga sebagai bahan makalah kalian, mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Baca juga: tanda tanda isim.

Pengertian Isim Maushul

Dalam tulisan arab, dituliskan sebagai berikut: الاسم الموصول.

Sebagai bahan kajian ilmiah, maka akan saya sajikan definisi atau maksud isim ini menurut kitab-kitab nahwu.

Definisi isim maushul di kitab jamiud durus al arabiyah

Di kitab ini disebutkan:

الإسمُ الموصولُ ما يَدلُّ على مُعَينٍ بواسطة جملة تُذكر بعده. وتُسمّى هذه الجملةُ (صِلةَ الموصول) .

Isim Mausul adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang spesifik dengan perantara jumlah (kalimat) yang disebutkan setelahnya.

Jumlah ini (yang jatuh setelah isim mausul) disebut dengan shillatul mausul.

Jadi, setiap ada isim mausul, maka harus ada shillatul maushulnya.

Maksud isim maushul di kitab an-nahwu at-tathbiqiyy

Di kitab ini disebutkan:

الاسم الموصول : هو ما افتقر إلى صلة وعائد

Isim mausul adalah isim yang memerlukan shilah (hubungan) dan ‘aaid (yang kembali).

  • shilah: bisa diterjemahkan sebagai anak kalimat, yaitu kalimat yang jatuh setelah isim mausul.
  • ‘aaid (عائد) adalah isim dhomir yang kembali kepada isim mausul (baik itu bariz maupun mustatir).

Contohnya:

حَضَرَ الَّذِي اَكْرَمْتُهُ

Telah datang (orang) yang aku memuliakan-nya.

الَّذِي adalah isim mausul.

Jumlah (kalimat) اَكْرَمْتُهُ adalah shilatul maushul.

Sedangkan dhomir ha pada اَكْرَمْتُهُ (lihat warna merah) adalah ‘aid yang menghubungkan antara shilah dengan maushulnya.

Dhomir tersebut kembali kepada الَّذِي .

Baca juga: Isim Dhomir.

Pembagian Isim Maushul

Pembagian Isim Maushul Bahasa Arab
Macam macam isim maushul

Isim mausul terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu:

1. Isim maushul khas (khusus) الموصول الخاص

Kata penghubung ini khusus hanya digunakan untuk mufrad, tatsniyah, jamak, serta mudzakkar dan muannats.

Masing-masing memiliki kata penghubung yang berbeda.

Berikut ini tabel kata sambung Bahasa Arab yang khosh (khusus):

Jumlah Laki-laki (Mudzakkar) Perempuan (Muannats)
Mufrod الَّذِي الَّتِي
Tatsniyah اللَّذَانِ اللَّتَانِ
Jamak الَّذِيْنَ اللَّاتِي / اللَّائِي

Contohnya dalam Bahasa Arab:

  • laki laki satu: حَضَرَ الَّذِي اَكْرَمْتُهُ
  • laki laki dua: حَضَرَ الَّذَانِ اَكْرَمْتُهُمَا.
  • laki laki jamak: حَضَرَ الَّذِيْنَ اَكْرَمْتُهُمْ
  • perempuan satu: حَضَرَ الَّتِي اَكْرَمْتُهَا
  • perempuan dua: حَضَرَ الَّتَانِ اَكْرَمْتُهُمَا
  • perempuan jamak: حَضَرَ اللَّاتِي اَكْرَمْتُهُنَّ.

2. Isim maushul musytarak / ‘aam (umum) الموصول المشترك

Yaitu kata sambung yang bisa digunakan untuk semuanya baik laki laki maupun perempuan, tunggal ganda maupun jamak.

Semuanya memakai kata sambung yang sama.

Maushul musytarak terdiri dari:

  • مَنْ
  • مَا
  • ذَا
  • أَيُّ
  • ذُو

Dengan ketentuan:

  • مَنْ digunakan untuk isim yang berakal.
  • ما digunakan untuk isim yang tidak berakal (meskipun terkadang digunakan juga untuk yang berakal).
  • ذَا أَيُّ ذُو bisa untuk yang berakal atau tidak berakal.

Contohnya: نَجَحَ مَنْ اجتهدَ، ومن اجتهدتْ، ومن اجتهدا، ومن اجتهدتا، ومن اجتهدوا، ومن اجتهدْنَ

Yang paling banyak digunakan adalah isim mausul ma dan man.

Baca juga: isim fiil huruf.

I’rab Isim Mausul

Isim maushul bersifat mabni, artinya harakat akhirnya tidak mengalami perubahan meskipun ada ‘amil yang jatuh kepadanya.

Kecuali untuk bentuk tatsniyah, maka mengalami perubahan seperti isim tatsniyah:

Laki-laki

  • Dalam keadaan rofa’, dengan menggunakan alif (اللذَانِ ), contohnya dalam Surat An Nisa ayat 19 وَالَّذٰنِ يَأْتِيٰنِهَا مِنْكُمْ فَاٰذُوْهُمَا.
  • Dalam keadaan nashab dan jer menggunakan ya (اللَّذَيْنِ) dibaca al-ladzaini, contohnya dalam surat Al Fussilat ayat 29 وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا رَبَّنَآ اَرِنَا الَّذَيْنِ اَضَلّٰنَا مِنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ نَجْعَلْهُمَا تَحْتَ اَقْدَامِنَا لِيَكُوْنَا مِنَ الْاَسْفَلِيْنَ .

Menyikapai ini ulama berbeda pendapat mengenai status i’rabnya.

Ada yang berpendapat, isim ini dalam keadaan rofa’ mabni ‘alal alif, nashab dan jer mabni ‘alal ya’.

Sementara yang lain berpendapat, untuk mengi’robkan isim ini, seperti tandanya i’rab isim mutsanna.

Perempuan

  • Dalam keadaan rofa’, dengan menggunakan alif (اللَّتَانِ ).
  • Dalam keadaan nashab dan jer menggunakan ya (اللَّتَيْنِ) dibaca al-lataini, contohnya hadis berikut ini:
contoh isim maushul dalam al quran dan hadits
contoh dalam Al Quran dan Hadits

Sama seperti di atas, ada yang menghukuminya tetap mabni, ada juga yang menghukumi i’rab untuk dua isim ini.

Pengertian Shilatul Maushul

Shilatul maushul adalah kalimat yang jatuh setelah isim maushul yang berfungsi untuk menghilangkan kerancuan makna dari isim tersebut.

Isim maushul itu masih rancu, tidak jelas maksudnya, kecuali dengan adanya shilah setelahnya yang menghilangkan kerancuan maksud.

Contohnya:

جَاءَ الَّذِي

Telah datang yang

Siapa yang datang, gak jelas kan?

Kalimat di atas masih tidak jelas maknanya.

Berbeda halnya jika ditambahkan dengan shilatul maushul sebagai berikut:

جَاءَ الَّذِي أَكْرَمْتهُ

Telah datang (orang) yang aku memuliakannya.

أَكْرَمْتهُ ini disebut shilatul maushul.

NB: Shilatul Maushul tidak mempunyai kedudukan i’rob.

Macam Macam Shilatul Maushul

materi shilatus maushul dan contohnya
gambar diagram materi shilatus maushul

Shilatul maushul dibagi menjadi dua yaitu:

  • Jumlah
  • Syibhul Jumlah

1. Jumlah (Kalimat)

Shilah maushul jumlah dibagi menjadi dua:

Jumlah ismiyah

Terdiri dari susunan mubtada dan khobar.

Contohnya dalam Al Quran surat An-Nahl ayat 125:

وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ

هِيَ اَحْسَنُ adalah susunan mubtada khobar yang menjadi shilatul maushul.

هِيَmerupakan dhomir, mabni ‘alal fath, berkedudukan rofa’ karena menjadi mubtada.

اَحْسَنُ merupakan khobar, dalam keadaan rofa’.

Jumlah fi’liyah

Terdiri dari susuna fi’il + fa’il atau fi’il + fa’il + maf’ul bih.

Contohnya di dalam Al Quran:

قَدْ سَمِعَ اللّٰهُ قَوْلَ الَّتِيْ تُجَادِلُكَ فِيْ زَوْجِهَا وَتَشْتَكِيْٓ اِلَى اللّٰهِ

تُجَادِلُكَ adalah susunan fi’il + fa’il + maf’ul bih atau jumlah fi’liyah yang menjadi shilatul maushul.

تُجَادِلُ merupakan fiil mudhari’ dengan fa’il dhomir mustatir yang kira-kiranya adalah hiya (هِيَ).

Kaf (كَ) adalah dhomir muttashil mabni ‘alal fath, berkedudukan nashab karena menjadi maf’ul bih.

2. Syibhul Jumlah (Serupa Dengan Kalimat)

Dibagi menjadi dua juga:

Dzorof

Contohnya ada di Surat Al Fushilat ayat 38:

فَاِنِ اسْتَكْبَرُوْا فَالَّذِيْنَ عِنْدَ رَبِّكَ يُسَبِّحُوْنَ لَهٗ بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَهُمْ لَا يَسْـَٔمُوْنَ

عِنْدَ adalah dhorof makan, keterangan tempat.

Jer Majrur

Contohnya di dalam Al Quran Surat Ghafir ayat 49:

قَالَ الَّذِيْنَ فِى النَّارِ لِخَزَنَةِ جَهَنَّمَ ادْعُوْا رَبَّكُمْ يُخَفِّفْ عَنَّا يَوْمًا مِّنَ الْعَذَابِ

فِى النَّارِ adalah susunan jer majrur yang menjadi shilatul maushul.

Baca juga: i’rob kalimat isim.

Huruf Maushul

Dalam Bahasa Arab, maushul itu dibagi menjadi dua:

  • maushul ismi (الموصول الاسمي) seperti yang telah dijelaskan di atas > butuh pada shilah dan ‘aid.
  • maushul harfi (الموصول الحرفي), yang akan kita bahas kali ini > hanya butuh pada shilah saja.

Huruf maushul ada 5 yaitu:

اَنْ، اَنَّ، مَا، كَيْ، لَوْ

Contohnya di dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 184:

وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ

Contoh Ayat Isim Maushul Dalam Al Qur’an

1. Surat Al Baqarah

  • ayat 21 اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ
  • ayat 6 اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ
  • ayat 24 فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِيْ وَقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ

2. Surat An Nisa

  • ayat 15 وَالّٰتِيْ يَأْتِيْنَ الْفَاحِشَةَ مِنْ نِّسَاۤىِٕكُمْ فَاسْتَشْهِدُوْا عَلَيْهِنَّ اَرْبَعَةً مِّنْكُمْ
  • ayat 23 وَاُمَّهٰتُكُمُ الّٰتِيْٓ اَرْضَعْنَكُمْ
  • ayat 5 وَلَا تُؤْتُوا السُّفَهَاۤءَ اَمْوَالَكُمُ الَّتِيْ جَعَلَ اللّٰهُ لَكُمْ قِيٰمًا وَّارْزُقُوْهُمْ فِيْهَا وَاكْسُوْهُمْ وَقُوْلُوْا لَهُمْ قَوْلًا مَّعْرُوْفًا

3. Juz Amma / Juz 30

  • Surat Al Maun Ayat 1 اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ
  • Al maun ayat 2 فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ

Dan masih banyak banget contohnya di Al Quran.

Pertanyaan Tentang Isim Maushul

Untuk memahami lebih lanjut materi di atas, silakan jawab pertanyaan di bawah ini:

  1. Apa itu isim mausul?
  2. Ada berapa pembagian isim mausul? sebutkan dan jelaskan!
  3. Sebutkan contoh isim maushul dalam al quran surat al-kahfi!
  4. Apa yang dimaksud dengan shilah maushul?
  5. Huruf isim maushul ada berapa?
  6. Sebutkan contoh isim maushul musytarak!

Baca juga: pembagian isim.

Kesimpulan

Maushul ada 2: Maushul ismi dan maushul harfi.

Maushul ismi atau isim mausul dibagi menjadi dua: khas dan ‘aam / musytarak.

Isim mausul butuh kepada silah shilah dan ‘aid, beda halnya dengan huruf mausul, hanya butuh pada shilah.

Demikian materi lengkap mengenal isim maushul dan contohnya. Baca juga: materi nahwu shorof lengkap.