Beranda » Agama » Hukum Sholat Gerhana Setelah Subuh, Bolehkah Dilaksanakan?

Hukum Sholat Gerhana Setelah Subuh, Bolehkah Dilaksanakan?

jumanto.com – Shalat Gerhana Setelah Subuh. Berbagai dalil shalat gerhana menunjukkan bahwa sholat sunnah ini memiliki keutamaan pahala yang tidak bisa kita kesampingkan. Berbagai hikmah terkandung di dalam peristiwa alam menakjubkan ini, dan dari sini kita perlu belajar tata cara shalat gerhana bulan dan matahari.

Nah, pertanyaannya, jika gerhana bulan terjadi hingga selepas sholat shubuh, bagaimana hukum sholat gerhana setelah subuh? Bukankah termasuk waktu yang tidak diperbolehkan sholat sunnah adalah selepas subuh?

Baca juga: Dahsyatnya Pahala Subuh Berjamaah.

Fenomena Gerhana Bulan sebagai Tanda Kebesaran Allah

Fenomena gerhana bulan adalah salah satu tanda kebesaran Allah. Allah yang mengatur alam semesta sedemikian rupa teraturnya hingga antara satu bintang dengan bintang lainnya tidak bertabrakan.

Allah yang mengatur peredaran matahari, bumi, bulan, dan planet lainnya, dan semuanya berjalan teratur.

Sudah semestinya menyaksikan fenomena alam yang begitu teratur, maka bagi manusia yang berpikir, pastinya akan semakin memperbanyak tasbih, semakin menyadari betapa kecilnya kita, dan semakin meningkatkan amal ibadah.

Pada bulan Januari 2018 lalu, kita mendapatkan fenomena gerhana bulan total. Dan di akhir Juli 2018, insya Allah, akan kembali muncul fenomena gerhana bulan ini.

Gerhana bulan di akhir Juli 2018 diprediksikan akan muncul dari tengah malam sampai lewat dari waktu shubuh.

Hukum Sholat Gerhana Setelah Subuh
Gerhana Bulan

Padahal, waktunya sholat gerhana adalah dari munculnya gerhana bulan sampai dengan hilangnya gerhana secara total, itu artinya selepas sholat shubuh kita masih mendapatkan waktu untuk melaksanakan sholat gerhana.

Lalu, bolehkan kita melaksanakan sholat gerhana bulan setelah selesai subuh sementara ada dalil yang mengatakan haramnya sholat setelah subuh?

Nah, pada kesempatan kali ini, saya ingin share jawaban dari Ustadz Ma’ruf Khozin terkait permasalahan ini.

Dalil Tentang Waktu Haram Melaksanakan Sholat Sunnah

Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim, disebutkan bahwa ada dua waktu dimana kita dilarang untuk melaksanakan sholat sunnah.

Berikut ini dalilnya:

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺳﻌﻴﺪ اﻟﺨﺪﺭﻱ ﺭﺿﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ: ﺳﻤﻌﺖ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻘﻮﻝ: ﻻ ﺻﻼﺓ ﺑﻌﺪ اﻟﺼﺒﺢ ﺣﺘﻰ ﺗﺮﺗﻔﻊ اﻟﺸﻤﺲ، ﻭﻻ ﺻﻼﺓ ﺑﻌﺪ اﻟﻌﺼﺮ ﺣﺘﻰ ﺗﻐﻴﺐ اﻟﺸﻤﺲ

“Dari Abu Sa’id Al Khudri bahwasannya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak boleh shalat setelah Subuh sampai matahari naik. Dan tidak boleh shalat setelah Ashar sampai matahari tenggelam” (HR Bukhari dan Muslim)”

Apa maksud dari hadis di atas? Apa penjelasannya?

Penjelasan ulama Madzhab Syafi’iyyah terkait waktu haram melaksanakan sholat

Hadis riwayat Imam Bukhori dan Imam Muslim di atas menunjukkan adanya larangan shalat Sunnah setelah Subuh dan Ashar.

Namun jangan langsung menerjemahkan hadis di atas secara mentah-mentah.

Mari kita simak dulu penjelasan Ulama Syafi’iyah yang diwakili oleh Imam An-Nawawi Rahimahullahu ta’ala:

ﺃﻣﺎ ﺣﻜﻢ اﻟﻤﺴﺄﻟﺔ ﻓﻤﺬﻫﺒﻨﺎ ﺃﻥ اﻟﻨﻬﻲ ﻋﻦ اﻟﺼﻼﺓ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ اﻷﻭﻗﺎﺕ ﺇﻧﻤﺎ ﻫﻮ ﻋﻦ ﺻﻼﺓ ﻻ ﺳﺒﺐ ﻟﻬﺎ

Adapun mengenai hukum masalah ini, maka menurut madzhab kita bahwa larangan shalat di waktu-waktu tersebut adalah shalat Sunnah yang tidak memiliki sebab.

ﻓﺄﻣﺎ ﻣﺎ ﻟﻬﺎ ﺳﺒﺐ ﻓﻼ ﻛﺮاﻫﺔ ﻓﻴﻬﺎ ﻭاﻟﻤﺮاﺩ ﺑﺬاﺕ اﻟﺴﺒﺐ اﻟﺘﻲ ﻟﻬﺎ ﺳﺒﺐ ﻣﺘﻘﺪﻡ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻓﻤﻦ ﺫﻭاﺕ اﻷﺳﺒﺎﺏ اﻟﻔﺎﺋﺘﺔ ﻓﺮﻳﻀﺔ ﻛﺎﻧﺖ ﺃﻭ ﻧﺎﻓﻠﺔ … ﻭﺻﻼﺓ اﻟﺠﻨﺎﺯﺓ ﻭﺳﺠﻮﺩ اﻟﺘﻼﻭﺓ ﻭاﻟﺸﻜﺮ ﻭﺻﻼﺓ اﻟﻜﺴﻮﻑ

Sedangkan shalat yang memiliki sebab maka tidak makruh. Maksudnya adalah shalat yang memiliki sebab yang mendahului. Seperti meng-qadla’ shalat, baik shalat wajib atau shalat Sunnah… Shalat jenazah, sujud Tilawah, sujud syukur dan SHALAT GERHANA (Al-Majmu’ 4/170)

 

Hukum Sholat Gerhana Setelah Subuh Boleh Dilaksanakan

Dari penjelasan Imam Nawawi di atas dapat kita ambil kesimpulan mengenai bolehnya melaksanakan sholat gerhana selepas sholat subuh.

Hukum sholat gerhana setelah subuh pun sudah terjawab dari penjelasan tersebut.

Madzhab Syafi’i membolehkan shalat gerhana setelah Subuh. Hal ini ditegaskan oleh pentarjih utama Madzhab Syafi’i:

ﻭﻟﻮ ﻃﻠﻊ اﻟﻔﺠﺮ ﻭﻫﻮ ﺧﺎﺳﻒ ﺃﻭ ﺧﺴﻒ ﺑﻌﺪ اﻟﻔﺠﺮ ﻗﺒﻞ ﻃﻠﻮﻉ اﻟﺸﻤﺲ ﻓﻘﻮﻻﻥ (اﻟﺼﺤﻴﺢ) اﻟﺠﺪﻳﺪ ﻳﺼﻠﻲ ﻭاﻟﻘﺪﻳﻢ ﻻ ﻳﺼﻠﻲ
Jika fajar terbit dan bulan masih dalam keadaan gerhana, atau terjadinya gerhana setelah Subuh dan sebelum terbitnya matahari, maka ada 2 pendapat. Pendapat yang sahih dalam Qaul Jadid adalah dilaksanakan shalat gerhana. Menurut Qaul Qadim tidak dilakukan shalat gerhana (Imam An-Nawawi, Al-Majmu’ 5/54)

Nah, demikian penjelasan singkat mengenai Hukum SHolat Gerhana Setelah Subuh yang disamaikan oleh Ustadz Ma’ruf Khozin, anggota LBM PWNU Jatim, di akun Facebook beliau, mudah-mudahan kita bisa mengambil ilmu yang bermanfaat dari beliau. Baca Juga: Manfaat Pernikahan Yang Mungkin Belum Kalian Tahu.