Beranda » Agama » Buraq Adalah Kendaraan Nabi Muhammad Isra Mi’raj, Ini Gambarannya

Buraq Adalah Kendaraan Nabi Muhammad Isra Mi’raj, Ini Gambarannya

Buraq Adalah Kendaraan Nabi Muhammad Isra Mi'raj, Ini Gambarannya

jumanto.com – Apa itu Buraq? Sebagaimana telah kita ketahui bersama, dalam cerita sejarah isra miraj Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, Buraq adalah kendaraan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam pada saat Isra Mi’raj. Gambaran Buraq kendaraan Nabi ini sudah banyak disebutkan di dalam hadis nabi, dari warna, ukuran, kecepatan, serta banyak juga keterangan para ulama dalam menggambarkan Buraq Nabi.

Namun, seperti apa sebenarnya wujud Buraq yang adalah kendaraan Nabi semasa Isra Mi’raj, bentuk pastinya hanya Allah dan Rasulnya yang tahu. Kita hanya tahu tanda-tanda, gambaran, atau ciri-ciri dari Buraq sesuai yang yang disebutkan oleh para ulama.

Karena keistimewaan dan kecepatan dari kendaraan Nabi yang bernama Buraq ini, maka ada maskapai penerbangan yang menamainya maskapainya dengan Buraq Air.

Baca juga:

Apa Itu Buraq, Kendaraan Isra Mi’raj?

Meskipun demikian, jika melihat gambaran buraq yang dikisahkan oleh Nabi, hewan tunggangan Nabi saat isra miraj bukanlah jenis burung. Jadi kurang tepat jika mengatakan burung buraq.

Gambaran Buraq yang dilukiskan oleh banyak orang, juga menurut saya kurang tepat. Tidak ada manusia yang tahu pasti seperti apa bentuk Buraq karena tidak ada yang pernah melihatnya, kecuali para Nabi tentunya.

Kita sebagai umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tentu hanya mengetahui seperti apa gambaran hewan Buroq, seperti kita cuma tahu seperti apa gambaran Nabi, Namun kita tidak bisa melukiskan dalam selembar kertas, seperti apa bentuk Nabi, begitu halnya bentuk Buroq.

Lukisan Buroq yang selama ini beredar hanyalah imajinasi si pelukis dan antara satu dengan yang lain tentu beda imajinasinya.

Sedangkan bentuk Buroq aslinya seperti apa, wallahu a’lam.

Baca juga:

Buraq Adalah Kendaraan Nabi Muhammad Semasa Isra Mi’raj

Tidak Dipungkiri, bahwa saat Nabi melakukan perjalanan Isra dan Mi’raj, kendaraan yang dibawa oleh Malaikat Jibril adalah berupa Buraq ini.

Kisah perjalanan Nabi dalam Isra Mi’raj merupakan peristiwa agung sebagai pengobat luka Nabi di tahun kesedihan.

Cerita perjalanan Isra dan Mi’raj sendiri merupakan perjalanan panjang yang tidak akan cukup berjilid-jilid buku untuk mengungkapkannya.

Sebuah kisah pertemuan agung, antara Makhluk dengan Sang Khaliq secara langsung, tidak akan bisa digambarkan dengan kata-kata sekalipun.

Kisah agung ini pun kemudian dibahas oleh para ulama dalam kitab-kitabnya.

Salah satu kitab singkat yang membahas mengenai peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah kitab An-Nur Al Wahhaj Fi Qisshoti Al Isra wa Al Mi’raaj, karangan dari Al Imam Al ‘Allamah As Sayyid Zainal ‘Abidin bin Muhammad Al hadi bin Zainal ‘Abidin Al Barzanji.

Di kitab tersebut, dijelaskan mengenai kendaraan nabi yang bernama Buraq ini. Setelah Nabi pulang Hijrah dari Thaif, di mana di sana justru disambut dengan perlakuan orang-orang Thaif yang jauh lebih brutal dari orang Makkah, Nabi kemudian dihibur oleh Allah dengan peristiwa agung Isra Mi’raj.

Datanglah Malaikat Jibril di malam hari, membelah dada Nabi, mencucinya dengan air zam zam, dan kemudian membawakan Nabi, sebuah kendaraan yang bernama Buraq.

Buroq ini merupakan kendaraan para Nabi yang kecepatannya luar biasa.

Seperti Apa Gambaran Bentuk Buraq Itu?

Nabi kita yang berjuluk Al Mushthofa merupakan nabi pilihan yang memiliki berbagai mukjizat dan mukjizat ini pun bisa jadi tidak sampai di akal kita.

Salah satu mukjizat Nabi kita Al Mushthofa adalah kisah Isra Miraj ini.

Al Mushthofa artinya manusia pilihan. Gelar ini lebih tinggi dari sekedar Al Mujtaba. Al Mujtaba diibaratkan sebagai orang yang masuk perempatfinal saat perlombaan, sementara Al Mushthofa adalah juaranya.

Ini menandakan betapa mulianya Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Oleh karena itu, pertemuan Allah dengan Nabi Al Mushthofa secara langsung adalah salah satu alasan mengapa Nabi kita bergelar Al Mushtfhofa.

Lewat peristiwa Isra dan Miraj, Allah ingin menghibur Nabi dengan bertemu langsung dengan Nabi, dan inilah hiburan yang tidak tergambarkan sama sekali dalam bentuk kata dan lukisan apa pun.

Allah memberikan Nabi Buraq untuk kendaraan dalam perjalanan isra dan mi’raj.

Adapun ciri ciri Buraq kendaraan Nabi yaitu:

1. Buroq memiliki warna putih

Warna putih merupakan salah satu warna yang disukai oleh Nabi. Nabi suka memakai baju warna putih. Kain kafan pun disunnahkan memakai warna putih.

Termasuk salah satu sunnah dalam beribadah adalah memakai baju warna putih. Pakaian ihram pun berwarna putih.

Dan hewan Buroq juga berwarna putih.

Dalil hadits tentang bentuk Buraq:

وَأُتِيتُ بِدَابَّةٍ أَبْيَضَ، دُونَ البَغْلِ وَفَوْقَ الحِمَارِ: البُرَاقُ

 

Dibawakan kepadaku hewan tunggangan berwarna putih, lebih pendek dari baghal dan lebih tinggi dari keledai. Yaitu buraq. (HR. Bukhari)

2. Ukuran Buraq lebih besar dari keledai dan lebih kecil dari baghal

Buroq memiliki ukuran yang lebih besar dari keledai, akan tetapi lebih kecil dari baghal. Baghal sendiri adalah hasil perkawinan antara kuda dengan keledai.

Jadi Buraq pun lebih kecil dari kuda.

Meskipun lebih kecil dari kuda, tapi kekuatan Buraq tentu luar biasa.

3. Langkah kaki buraq sejauh mata memandang

Tidak bisa dibayangkan betapa cepatnya kendaraan yang bernama Buraq ini saat berjalan. Satu langkah saja jaraknya sudah sejauh mata memandang, lebih cepat dari pesawat ultrasonik sekalipun.

Perjalanan yang harusnya ditempuh dalam ribuan tahun, bisa ditempuh satu malam saja mengendari Buraq oleh Nabi. Biqudrotillah.

Berikut ini hadits lain tentang gambaran Buraq:

ثُمَّ أُتِيتُ بِدَابَّةٍ أَبْيَضَ، يُقَالُ لَهُ: الْبُرَاقُ، فَوْقَ الْحِمَارِ، وَدُونَ الْبَغْلِ، يَقَعُ خَطْوُهُ عِنْدَ أَقْصَى طَرْفِهِ، فَحُمِلْتُ عَلَيْه

Kemudian dibawakan kepadaku seekor hewan tunggangan putih, dinamakan ia dengan Buraq. Lebih tinggi dari pada keledai dan lebih pendek dari baghal. Satu langkah kakinya di ujung pandangannya. Lalu aku dinaikkan di atasnya. (HR. Ahmad, Muslim, dan yang lainnya).

4. Buraq merupakan kendaraan berpelana dan bertali kekang

فَرَبَطْتُهُ بِالْحَلْقَةِ الَّتِي يَرْبِطُ بِهِ الْأَنْبِيَاءُ

Aku mengikatnya (buraq) di salah satu pintu masjid baitul maqdis, tepat di mana para nabi mengikatkan hewan tunggangan mereka (HR Muslim)

Seperti kendaraan lainnya Buraq pun bisa dikekang.

5. Buraq memiliki dua telinga panjang

Seperti disampaikan oleh Al Habib Ahmad Novel Jindan, disebutkan bahwa salah satu ciri dari buraq adalah memiliki dua telinga panjang.

6. Buroq memiliki dua sayap di bagian pinggulnya yang membantu kakinya agar lebih cepat

Meskipun ada yang tidak mempercayai, tapi beberapa ulama menyebutkan bahwa buraq memiliki dua sayap di bagian belakang, bukan di bagian depan seperti yang digambarkan orang selama ini.

7. Buraq memiliki keunikan saat ditunggangi Nabi

Saat menjumpai tanjakan, kaki belakang akan naik dan sebaliknya saat ada turunan kaki depan akan naik sehingga Nabi yang naik Buraq tidak pernah merasa ada tanjakan dan turunan karena posisi tunggangan selalu rata.

Proses Nabi menaiki Buraq pun tidak berjalan mulus. Di awal Nabi akan naik, Buraq memberontak tidak mau dinaiki.

Lalu, malaikat Jibril berkata kepada si Buraq:

“Tidakkah kau malu wahai buroq!! Demi Allah tidak ada yang menaikimu seorang makhluk yang lebih mulia darinya.”

Buroq kemudian berubah menjadi tenang dan merasa malu sampai sampai keringatnya membasahi tubuhnya.

Rasulullah pun kemudian menaikinya dengan tenang dengan didampingi Malaikat Jibril di sebelah kanan dan Malaikat Mikail di sebelah kiri.

Ibnu sa’ad berkata: yang memegang pelana Buraq adalah Jibril, dan yang memegang tali kekangnya adalah Mikail.

Maka berjalanlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa shohbihi wa salam dan Jibril hingga sampai pada belantara yang dipenuhi kebun kurma (Madinah)

Nabi shalat di sana (Madinah), kemudian Buraq jalan lagi berhenti di Madyan, lalu Rasul shalat di sana juga. Buraq jalan lagi, berhenti di Bukit Tursina, Nabi shalat di sana. Buraq jalan lagi berhenti di Bukit Lahm, Nabi kembali shalat.

Nabi juga dikejar Jin Ifrit, serta menjumpai berbagai peristiwa dan gambaran selama perjalanan isra dan miraj yang bisa dibaca selengkapnya pada kisah perjalanan isra dan miraj Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Demikian Gambaran Buraq yang adalah merupakan kendaraan Nabi Muhammad Semasa Beliau Isra dan Mi’raj. Baca juga: Kisah Sejarah Isra Miraj Nabi Muhammad.